Selasa, 17 November 2009

people come and people go

Malam itu, sehabis hujan di bulan November saya berniat menyusul teman-teman kantor yang sedang makan di sebuah wedangan depan kantor. Karena sudah terlalu malam, ketika sayang datang untuk bergabung malah teman-teman sudah berniat untuk pergi. Dan tercipta suatu perbincangan singkat.

Saya : Lho, pada mau kemana ? saya datang kok malah pergi ?

Bollie : Lha hujannya udah selesai.. mau pulang..

Saya : Haha, people come and people go !

Bollie : So, let your life flow.

Saya : Saat ada yang datang, harus ada yang pergi !

Mereka pergi dan kemudian saya terduduk sendiri ditemani nasi goreng, tempe, dan teh hangat.

Jumat, 13 November 2009

2012 - I don't care !

Entah apa isi film ini. Saya tidak peduli, tentang prediksi kiamat bumi dari suku apalah, kehancuran bumi di tahun 2012 atau kehancuran moral bangsa ini pun saya tidak peduli. Buat apa berbondong-bondong menyaksikan film tentang kehancuran bumi ini jika kita tidak mempersiapkan diri untuk itu.

Ayolah, sudah banyak kiamat kecil terjadi dan itulah tanda-tanda datangnya kiamat besar. Dan tidak ada satupun orang yang bisa tahu kapan waktunya bahkan seorang nabi sekalipun. Jika Allah menghendaki kiamat bisa terjadi kapan saja. Jadi saya tidak perduli dengan apa yang terjadi di tahun 2012 nanti, tetapi saya percaya segala kemungkinan bisa terjadi di setiap saat.

Bukannya sok suci, tapi mari mengkoreksi dan mempersiapkan diri.

Kamis, 27 Agustus 2009

Pekerjaan Mengasingkan Kita

Hampir dua tahun bekerja di sebuah stasiun radio swasta di Solo, benar-benar banyak makna yang saya dapat. Salah satunya makan "keterasingan". Semenjak bekerja hanya merasa tidak memiliki kehidupan sosial yang lain. Jarang berada di rumah, jarang ngumpul dengan sodara-sodara dan juga saya sudah tidak bisa aktif lagi di kegiatan karang taruna kampung. Mulai dari rapat rutin bulanan, acara agustusan, bahkan jenguk tetangga sakit hampir tidak pernah saya lakukan belakangan ini. Sibuk ! Hanya kata ini yang selalu mengasingkan kita.

Selain kampung saya juga punya kehidupan sosial lain seperti kampus atau band. Dalam prakteknya, untuk latian atau sekedar ngumpul bersama teman-teman band hanya seminggu sekali selebihnya saya jarang bisa untuk bertemu mereka. Kalau kehidupan di kampus, hanya sela-sela kuliah saja yang bisa saya manfaatkan untuk sebuah hubungan sosial. Kalau udah di luar jam kuliah, saya sangat jarang bisa ngumpul bareng. Tentu dengan alasan PEKERJAAN !

Entah sampai kapan akan berjalan seperti ini, yang saya tahu kehidupan sosial saya pasti mengerti dan akan mengerti apa yang membuat saya menjadi terasing.

7 hari dalam seminggu, 48 Jam untuk bekerja, 48 Jam untuk kuliah, 48 Jam untuk band, dan sisanya untuk tidur !

Karl Marx pernah bilang, 'tanpa bekerja manusia akan merasa terasing'. Tapi saya juga bisa bilang, 'manusia bekerja juga akan merasa terasing'. Karena kerja bukan segalanya !!

gambar di ambil di sini tanpa ijin.

Jumat, 10 Juli 2009

Balance

Keseimbangan ! Kata ini sedang berputar di otak saya. Seorang kawan lama, mengirim message kepada saya :

Hey 'ma brada..
He he he, b'anjak nakal kah dirimu?!
m0ga tu sma krn km pengen k'seimbangan dlm hdp'mu, bkn krn s'0rang cewe. Jgn biarkan mereka bangga bs m'b0atmu seperti itu,pr0ud me!?
Tunggu k'datangan q, mari m'gila b'sama..
Best reggard, fr0m hell with fuckin' yeach..

Hha, Nakal ? Entahlah. Saya tidak tau bertambah nakal atau tidak. Cuma memang ada kebiasaan dosa yang bertambah. Kalau saya lihat jauh dari urusan dosa dan agama. Keseimbangan duniawi memang yang saya cari. Saya bisa jadi jahat ataupun bisa jadi baik. Seperti malaikat yang selalu beradu dengan setan. Dan memang bukan karena wanita, dosa yang saya lakukan murni dibawah pikiran sadar saya. Saya tahu apa yang saya lakukan, dan saya tahu kapan saya harus berhenti.

Kembali ke kata keseimbangan, kata ini mengandung banyak muatan. Hitam dan putih, baik dan buruk, surga dan neraka, yin dan yan, atau masih banyak lagi. Saat ini saya bosan menjadi orang baik atau bahkan orang yang buruk. Saya bosan menjadi hitam atau menjadi putih saja. Karena bagi saya dan orang lain yang sependapat, hidup dalam satu sisi itu monoton dan membosankan. Orang baik tidak selalu baik, orang jahat tidak selalu jahat.

Mengenai dosa dan pahala, Allah pasti menciptakan dua hal tadi dengan perhitungan yang sangat matang. Tinggal kita memilih yang mana yang kita prioritaskan. Selebihnya saya tidak berani bahas di sini. Tapi, suatu saat saya akan berani membahas dosa dan pahala. Kenapa belum sekarang? karena saya masih bingung saya berada di mana. Antara hitam atau putih. Tapi sejauh ini saya enjoy, saya akan menjalani dua sisi yang berbeda tadi.

Seimbang menurut saya, tidak selalu adil. Adil adalah sesuatu yang pas/cukup pada takarannya. Dosa dan pahala yang sama besarnya tidak akan membawa kita ke surga. Anggap saja dosa secukupnya dan pahala yang berlimpah yang akan menyelamatkan kita. Hitam dan putih yang beradu, selalu saja menjadi abu-abu. Dan tinggal pilih saja, mana yang akan menyelamatkan kita.

Dan kemanakah arah hidup saya nanti, tolong beri tahu sesudah ini !

Selasa, 07 Juli 2009

JEALOUSY

Aku cemburu kau liburan, sedang aku bekerja.
Kau cemburu aku menghasilkan uang, sedang kau meminta.
Aku cemburu kau bercinta, sedang aku sendirian.
Kau cemburu aku bahagia sendiri, sedang kau ribut dengan orang yang kau sayangi.

Aku cemburu kau tidur lelap, sedang aku terjaga dalam gelap.
Kau cemburu aku selalu tanggap, sedang kau selalu gagap.

Aku cemburu kau pemikat gadis, sedang aku seorang pesimis.
Aku cemburu kau berhasil menghamili gadis, sedang aku menahan pipis.
Kau cemburu aku tak perlu membeli susu, sedang kau membeli dengan menggerutu.
Kau cemburu aku masih bisa memacu, sedang kau sudah lemas membiru.

Dunia kita berbeda
Kecemburuan selalu ada

Kamis, 04 Juni 2009

Saya suka bulan Juni


Setelah kemarin, menulis note yang sangat melancholic dan dramatic dengan judul JUNE. Saya semakin menyadari kalo saya suka bulan Juni. Entah kenapa, tidak ada alasan kuat dan logis tentang bulan ini. Tidak ada tanggal atau hari yang spesial bagi saya, entah ulang tahun, hari jadian, atau hari apapun dari siapapun. Saya hanya suka dengan bulan Juni, dan menaruh harapan saya akan mendapatkan sesuatu dari bulan ini.

Juni ini saya mengawalinya dengan sakit,tepar terbaring di kamar. Tidak terlalu parah memang, cuma karena kondisi cuaca, kelelahan, dan psikis yang banyak pikiran. Tapi sempat harus ke dokter untuk diberi obat biar masa penyembuhan tidak memakan waktu lama. Dan sejauh ini saya merasa kembali sehat, dan siap menghajar semua akitivitas kembali.

Oya, ada sebuah band asal California dengan nama UNTIL JUNE yang cukup menyita perhatian saya. Meski hanya single THIS CITY yang saya tahu, tetapi lagu mereka cukup mewakili perasaan saya bulan Juni ini.

coba perhatikan liriknya :

Until June - This City

Sleep quiet, lock the doors
and stay the night.
bomb shells and broken hearts fall far from sight
lights flashing far above me as i lay
i never thought my life would end this way.

so take me away from here,
the time is here
a life all spent with you is closing in
it's all i can see
when i'm lost, oh

put out the fire
and pretend to dream.
this city's sleepless but it's far from me.

so take me away from here,
the time is here
a life all spent with you is closing in
sorry lord i've lived my life away from you
soon i'll wake up standing there with you
it's all i can see
when i'm lost, oh
[ This City Lyrics on http://www.lyricsmania.com/ ]

Memang terkesan sangat mellow, jauh dari playlist saya yang biasanya menyimak metal, deathmetal, atau rock yang lain. Tetapi saya jujur, saya sedang dalam kondisi 'melancholic' bulan ini. Kalo boleh di bilang i'm tired, lonely, and empty. Tapi hidup tetap harus berjalan, semangat tak boleh meradang. Tetap berusaha menjadi pria sebenarnya, walau tak akan sempurna. Intinya semoga bulan ini saya akan berjaya !

Juni, setiap guratan kata mengandung makna. Saya adalah makna dalam setiap kata.

June

June oh June, i'm sick.
June, please be my dear.
June, i'm lonely tonight.
June, i'm crying loud and loud.

June oh June, please don't be my tears.
June, until june i waiting for you.
June, please you walk with me.
June, feed my heart, feel my hand.

June oh June, how i suppossed to do?
June, don't make me confused and refused.
June oh June, please care to me.
June, take me away from this pain.

June, love my heart ! i will love you too.

Selasa, 12 Mei 2009

Saya berusia 22, dan mau jadi apa saya ??


Hari ini Selasa, 12 Mei 2009. Tepat saya memperingati hari kelahiran. Banyak ucapan dari teman-teman dan saudara via sms, telpon, mau facebook yang sangat menyejukkan hati saya. Bahkan, ayah saya yang notabennya tidak pernah memberi sms saya, sempat mengirim ucapan via sms. Thanks dad ! bagi duitnya dong !! :)

Menurut saya hari ulang tahun ini seperti hari yang lain, cuma bedanya hari yang menandai kelahiran saya. Menurut agama jatah hidup saya berkurang satu tahun. Apapun itu berkurang atau bertambah saya sangat mensyukurinya. Semua hanyalah tanda, tanda kalau kita lahir, tanda kalau kita hidup, tanda kalau kita bersyukur. Dan kita bisa memperingatinya kapanpun, tidak hanya di hari ulang tahun saja.

Dan hari berjalan seperti biasa, tidak masuk kuliah tapi masuk kerja di radio. Meskipun dikerjain habis2an di radio. Tapi saya tidak merasa tersiksa, saya BAHAGIA. Hari ini, besok, atau hari-hari sebelumnya saya harus bahagia. Cuma yang saya pikirkan mau jadi apa saya di usia ini. Saya tidak akan memaksa diri ini menjadi apa, cukup menjalani dan berimprovisasi di setiap sendi kehidupan saya. Membiarkan semua yang baik dan buruk berjalan berdampingan layaknya surga dan neraka yang letaknya sejajar dengan langit dan bumi.

Terima kasih kepada Sang Pencipta dan segala alam semesta raya. Semoga semua selalu berbahagia.

Senin, 27 April 2009

Penyembah Mesin Absensi

Sedikit curhatan di sela-sela pekerjaan yang tidak terlalu menumpuk. Mulai awal tahun ini, kantor tempat saya bekerja menggunakan sistem finger print untuk absensi kehadiran karyawan. Alasannya ingin meningkatkan tingkat kedisiplinan karyawan. Saya setuju ! Tetapi sekarang saya bagaikan penyembah mesin absensi, terbirit-birit berangkat ke kantor hanya untuk datang tepat waktu. Terburu-buru hanya untuk menghindari potongan gaji atau menghindari SP dari HRD. Padahal sesa

Parahnya yang terjadi pada diri saya, saya seorang pekerja yang juga mahasiswa dengan domisili rumah yang cukup jauh dan kegiatan di kampus yang seabrek, yang tentu saja menyita banyak waktu. Jujur saja sangat berat untuk mengatur waktu dan tenaga. Tapi apalah daya, saya hanya seorang buruh. Hanya bisa menjalani sistem yang ada, kalau melawan saya akan di lempar.

Sejauh ini, ada perubahan sih absensi saya dari bulan kemarin. Mengingat potongan gaji kemarin yang cukup membuat saya mengerutkan dahi dan membatalkan rencana beli kaos (lagi). Saya jadi lebih rajin, tapi kenapa saya merasa tidak nyaman ya? Saya merasa "fake" dalam pekerjaan. Buru-buru datang hanya untuk sebuah absensi. Apa ya? seperti hanya sebuah tanda saja. Jadi pekerjaan kita hanya dilihat dari absensi saja, bukan dari apa yang kita kerjakan.

Aneh bukan? atau hanya saya saja yang merasa aneh? Seolah-olah saya bekerja hanya untuk sebuah absensi. Ya saya penyembah mesin absensi. Karena meskipun saya datang dan bekerja, tetapi jika tidak tertera absen saya. Saya tidak akan mendapatkan upah. Semoga saja mesin itu tidak error atau rusak, karena kasian pekerja yang bekerja mati-matian dan ternyata mesin itu tidak sejalan. Karena mesin hanyalah buatan manusia, manusia saja bisa error apalagi buatannya.

Viva la KAUM BURUH PENYEMBAH MESIN ABSENSI !!

Jumat, 24 April 2009

T2 Dalam Sebuah Perjalanan

Ini cerita akhir minggu kemarin, kami dari T2 (Tomi-Tya) melakukan perjalanan ke kota Malang. Tujuannya ikut workshop "Jangan Takut Bikin Film" yang diadain sama Societo UB (Univ Brawijaya) dan sekalian jalan-jalanlah. Berwisata !. Dengan budget yang minim kita nekat berangkat, hanya ada satu tujuan menghilangkan penat. "Low budget traveling" istilah tepatnya.

Jumat, 17 April 09
Dari terminal Tirtonadi Bus dari Solo-Malang rencananya berangkat sekitar jam 21.00 atau 21.30, dan ternyata kita harus menunggu dengan obrolan2 ga penting sampai jam 22.30 bus baru berangkat. Padahal saya sudah berada di terminal sejak jam 20.30, cukup berbusa juga saya menghabiskan obrolan dengan Tya.

Dalam sesi obrolan kita, Tya berkelakar "inget tom, kita bakal tiga hari barengan ampe bosen dah lo liat gw, muntah-muntah dah lo"
Hahaha, saya menjawab goblok "tiga hari untuk selamanya ya".

Dalam perjalanan berangkat, kita kayak orang berantem. Begitu duduk di bus, malah dengerin mp3 masing-masing, dan akhirnya terlelap tidur.

Sabtu, 18 April 09
Sekitar jam 4.30 pagi, bus udah nympe kota Malang di Terminal Arjosari dan saya dapati Tya membeku. Akhirnya teh anget melumerkan tubuhnya. Kita di jemput Pency (teman saya) dan anak2 Societo naik mobil. Dianterlah kita ke sebuah rumah tua, dengan plakat depan "DIJUAL, HUB. XXX". Rumahnya nyaman sih, tapi kamar mandinya yang klasik dan berdebu cukup seram bagi seorang wanita. Saya mah, cuek-cuek saja, kalo Tya harus nahan pup ampe 2 hari.

Sempat tidur sebentar, akhirnya jam 10.30 WIB kita menuju Samantha Krida UB buat nonton film dan ikut workshopnya. Sarapan di kampus UB dengan ayam goreng dan es degan cukup mengganjal. Dari siang ampe malam jam 21.00 WIB kita hanya berkutat di UB. Dan malamnya kita di ajak nongkrong sama anak2 KINE UMM dan KINNE UPN SURABAYA buat nongkrong di SOB yang punya menu spesial STMJ. Banyak obrolan di sana, dan Tya yang mengantuk udah mulai ga nyambung buat di ajak ngobrol. Akhirnya kita balik ke rumah inap jam 01.00 WIB, bermalamlah kita di sana bersama Pency dan salah satu teman dari Societo.

Minggu, 19 April 09
Kita bangun sekitar jam10.00 WIB, mandi dan berberes untuk jalan-jalan. Dian anak Societo berbaik hati memberikan kita sarapan sate ayam, hmmm yummy. Rencananya mau ke Batu, tapi apa daya mendung menggantung dan kita hanya bisa bermain-main keliling UB dan Kota Malang. Oya, siang itu Tya akhirnya bisa pup di kost salah satu anak UB. Lama banget katanya, yang nungguin aja ampe ketiduran. Habis makan siang Mie Pangsit, si Agung anak HomeBand ngajakin liat pameran Lomo anak-anak MAMOGRAPH (Malang Lomograph). Dan sekalian diajakin diskusi soal lomo, padahal niatnya ga ikutan. Tapi it's ok, orang-orangnya asik kok.

Sorenya kita jalan ke Alun-Alun Malang ditemani rintihan gerimis hujan. Makan jagung bakar dan ngobrol ringan bareng Pency dan Agung. Dan jam 18.30 kita menuju terminal Arjosari buat bus keberangkatan jam 19.00. Nunggu bentar akhirnya bus berangkat jam 19.30, dan hanya satu di otak kita "kembali ke rutinitas di Solo". Mental kita sangat dipermainkan di dalam bus.

Tya ngomong "Malam terakhir tom, ga tidur yo"
Saya mah gampang aja menjawab "boleh, sapa takut?"

Akhirnya kita ngobrol panjang lebar sambil dengerin MP4 Tya, satu headset dua telinga. Playlistnya mulai dari Maliq, Saosin, Tompi, Vertical Horizon (kebetulan band ini kita sama2 suka), dll. Sampai di Ngawi, bus berhenti buat makan malam. Rencana kita cuma mau pipis, karena emang cukup mahal makan di situ. Tapi apa daya, perut sudah meraung-raung. Makanlah kita di sana. Habis makan, kita dengan percaya diri naik ke dalam bus bernama HANDOYO, berwarna Orange, berstiker EURO 2009.

Dalam hati saya berkata "perasaan salah bus dah, kok orang-orangnya beda"

Dan memang benar, kita salah masuk bus. Bus dengan nama, warna, stiker yang sama berjajar bersebelahan.

"Anjrit ! salah bis Tom" kata Tya.

Dan turunlah kita dengan cekikikan, tai beudz dah ! Pindah bus yang benar, lanjut ngobrol dan akhirnya tertidur.

Senin, 20 April 09
Dini hari sekitar jam 01.00 WIB, saya dibangunin pak Kondektur. Turunlah kita di Terminal Tirtonadi. Tujuan berikutnya adalah Solo Radio, karena motor saya tinggal di situ. Dari terminal ke Solo Radio, kita jalan kaki. Saya pikir dekat, ternyata jalan harus makan waktu 30 menit.

Tya langsung naik pitam, "Anjing lo Tom! ini tu jauh banget tengah malem pula. Habis ini gw ga bakal percaya sama lo"

Saya hanya bisa tersenyum, dan maap sewaktu berjalan kaki itu saya kentut berkali-kali. Tambah jengkel dah Tya sama saya. Sudahlah, akhirnya Tya saya antar ke kost jam 02.00 WIB. Kita pulang, tidur, dan hari Senin melanjutkan rutinitas seperti biasa.

Sampai jumpa di perjalanan T2 yang lainnya. Viva la low budget traveling !! tunggu foto-fotonya beberapa waktu lagi.

Jumat, 10 April 2009

Akhirnya Saya Menghabiskan Malam Tanpa Tidur

Hari kamis kemarin, setelah semua orang membicarakan pemilu dan segala bentuknya saya memilih diam. Cukup mencontreng dan meyakini dengan pilihan saya. Apapun hasilnya kita bisa lihat nanti. Baik-buruknya sebaiknya kita tanggung bersama, tidak ada gunanya mencaci maki satu sama lain. Cukup menjalani yang terjadi dan memperbaiki kesalahan yang telah berulang.

Sorenya saya berangkat ke kantor dengan segala pengharapan saya menemukan hal baru disaat titik jenuh melanda pekerjaan. Tetapi tidak, semua sama saja dan terjadi pengulangan yang serupa. Saya masih menjalani yang sudah saya jalani sebelumnya, karena ini memang sebuah kewajiban dalam pekerjaan. Tengah malam tiba-tiba terbesit pikiran untuk mendinginkan diri dengan alkohol. Tapi kebetulan tidak ada teman minum waktu dikantor.

Setelah jam kerja selesai, saya langsung memilih keluar kantor untuk sekedar mencari hal yang saya inginkan (tapi saya tidak tahu apa). Dan pikiran saya tertuju untuk mampir di sebuah warnet di Solo Baru tempat kerja beberapa teman di GELAGAT HITAM. Dan dari sebuah obrolan-obrolan ringan sampai berat, kepulan asap Djarum Super dan CIU hangat dari Mas Imung kita berbincang hingga subuh menjelang. Sebuah hiburan baru menurut saya, teman yang biasanya hanya berkomunikasi di dunia maya bisa berbincang secara nyata.

Lalu apa yang saya dapat ? Mabuk ? Ngantuk ? atau Suntuk ? tidak kawan. Saya dapat 'makna'. Sebuah interaksi yang jarang dilakukan (mengingat kesibukan masing-masing) tapi mengungkap berbagai fakta. Soal prinsip, ideologi, atau apa itu tidak saya bicarakan disini, tapi esensi lain dari sebuah malam dapat saya ambil waktu itu.

Dan saya kembali pulang dengan sisi personal saya sendiri, melaju ditengahnya embun dan deretan penjual sayur pagi di pasar. Sesampainya dirumah, saya menyapa orang-orang rumah dengan senyuman. Meskipun saya tahu mama akan murka jika beliau mengetahui apa yang saya lakukan, tapi saya senang dengan senyumnya dipagi ini. Sebelum saya tidur, saya sedikit membaca buku "Menolak Postmodernisme" sebagai pengantar tidur.

Oya, playist saya selama perjalanan pulang :
1. Kings Of Leon - Closer
2. Black Tide - Black Abyys
3. Lamb Of God - Contractor
4. Black Tide - Show Me The Way
5. Kings Of Leon - Use Somebody

Malam yang panjang dan menyenangkan, semoga semua makhluk berbahagia.

Jumat, 03 April 2009

Parto Kaum Buruh

Parto menangis ketika menerima slip gaji bulan ini, dia harus menerima kenyataan pahit karena uang hak atas kerjanya harus mendapat potongan. Perusahaan beralasan, keterlambatan adalah tindakan indisipliner jadi selayaknya gaji Parto dipotong. Ya nilainya serupa dengan dua dus susu untuk anaknya. Untung, Lela istri Parto air susunya masih keluar lancar. Cukuplah untuk menyusui Parto dan anaknya.

Setiap pagi, Parto harus bangun lebih awal hanya untuk sekedar membeli lauk untuk sarapan atau menyapu area rumah dan halaman. Setelah beberapa aktivitas tadi, Parto harus menyiapkan diri untuk berangkat bekerja. Parto selalu naik Angkutan Umum Jalur Selatan untuk menuju tempat kerjanya. Ya kira-kira memakan waktu setengah jam lah. Tapi namanya juga jalanan, kondisi penumpang sepi atau malah jalan yang macet membuat angkutan berjalan lebih lambat. Alhasil, Parto selalu datang lebih lambat dari teman-teman lain sekantornya.

Meskipun suka terlambat, Parto memiliki dedikasi sendiri terhadap pekerjaannya. Parto bisa mengatasi keterlambatan kehadirannya dengan kemunduran jadwal pulangnya dan tentu pekerjaan yang selalu dilibasnya habis. Intinya dia selalu ada tanggung jawab terhadap kerjaannya. Tapi namanya juga mesin absensi yang dipakai perusahaan. Kita seperti menyembah mesin absensi, daripada menyembah monitor. Satu menit atau dua menit terlambat itu sangat berarti kawan.

Dan Parto si kaum buruh pun tetap bertahan dengan pekerjaan itu. Entah apa yang dihasilkan yang penting eksistensinya. Dan sampai sekarang, Parto masih menangis meratapi potongan gajinya. Karena potongan gajinya dia harus berbagi susu dengan anaknya.

Selasa, 31 Maret 2009

Sugesti Hati dan Pikiran

Penyakit paling berbahaya dalam hidup kita adalah sugesti dari diri sendiri.

Hal ini saya temukan ketika tadi pagi berbincang-bincang dengan mama. Sudah hampir satu bulan lebih mama tergulai lemas tak berdaya menghadapi penyakitnya. Sejak vonis pertama ada luka dalam empedu, mama menjadi semakin berhati-hati soal makanan yang dikonsumsinya. Karena memang kata dokter ada beberapa makanan yang sangat berbahaya bagi lukanya. Dan ternyata karena terlalu menjaga soal makanan mama malah kekurangan nutrisi dan sempat di deteksi gejala liver. Tubuh mama semakin mengurus dan pucat, setiap saya melihat beliau raut mukanya selalu sedih, jauh dari ceria.

Tapi berbeda dengan pagi ini, mama lebih ceria dan bersemangat. Setelah diperiksa dari dokter medis maupun alternatif satu bulan terakhir, akhirnya mama di periksa oleh Dokter Guntur yang direkomendasikan oleh salah seorang teman bapak. Katanya dokter itu sudah cukup tua dan baik hati. Mama bercerita tentang obrolannya dengan dokter Guntur.

Kata dokter, kalau kita sudah tersugesti oleh vonis tertentu. Maka hal itu akan terjadi, contohnya :
"kalau kita makan nangka nanti akan muntah. Jelas saja kita akan muntah karena hal itu sudah tertanam di otak kita" atau seperti kasus mama, "kalau mama makan makanan yang berlemak, pasti luka di empedunya akan nyeri". Dokter tadi memperjelas, boleh kita berhati-hati dengan vonis-vonis tadi, tapi jangan terlalu menjadi sugesti karena hal itu pasti akan terjadi.

Dan sejak tadi pagi, mama mulai tidak menghiraukan vonis-vonis tersebut (bukan berarti cuek bebek lho ya) tapi intinya, tidak akan memikirkan terlalu dalam. Mama memang mengakui selalu berpikir tentang ketakutan akan penyakit-penyakit yang di hadapinya.Jadinya mama melalui masa penyembuhan yang sulit, karena terhadang oleh pikirannya sendiri.

sugesti juga bisa menjadi obat yang paling mujarab

Contoh nyata, saya akhir-akhir ini. Saya divonis punya asma sudah sejak kelas 3 SD. Sejak dulu saya selalu berpikir tiap saya kecapekan atau kena debu pasti kambuh. Tapi akhir-akhir ini saya mulai tidak peduli dengan sakit ini, tiap saya kecapekan saya tidak pernah berpikir kalau nanti asma saya pasti kambuh. Saya berpikir positif saja atau mensugesti pikiran saya bahwa jika capek saya tidak akan kambuh. Dan ternyata terbukti beberapa kali sakit ini tidak kambuh.

Senin, 30 Maret 2009

untitled

Aku adalah pisau bermata dua yang siap menusukmu dari dua mata sisi yang berbeda.
Aku adalah abu-abu di sela-sela hitam dan putihmu.
Aku adalah racun yang siap menyiksa sebelum membunuh tubuhmu.
Aku adalah tali yang akan menjerat leher hingga putus urat nadimu.

Aku adalah lubang yang siap digali untuk kuburmu.
Aku adalah darah kering yang akan membungkam mulutmu.
Aku adalah belati berkarat yang ingin memelukmu erat.
Aku adalah perdebatan di antara surga dan neraka.

Aku tidak ingin nyawamu, aku tidak ingin deritamu.
Tapi jika kau mau, aku akan mengeksekusimu sepenuh hati.
Karena aku adalah kamu.

Kamis, 26 Maret 2009

March = Maret = Mak Pret

Maret bulan ketiga di tahun 2009, kata orang jawa Maret = Mak Pret (artinya berhenti) jadi kalo pas Januari, Februari hujan masih turun pas Maret pasti berhenti. Tapi beda dengan tahun ini, cuaca aneh kadang hujan kadang panas jadi istilah jawa tadi sudah tidak mempan. Tapi mempan untuk diri saya, saya jadi Mak Pet dari membuat posting tulisan, entah malas atau kenapa tapi bulan ini saya lebih tertarik untuk membaca daripada menulis.

Beberapa buku yang saya pinjam gratis di perpus FISIP menemani hari-hari, dan ternyata benar kata Bung Firman "Reading Is Rock". Saya menemukan dunia baru ketika membaca sambil merokok, mendengarkan mp3, atau sambil pup. Ya, menyenangkan. Saya tidak perlu merasa kesepian ketika tidak ada teman atau pacar. Saya tidak akan mati gaya kalau sedang tidak mengerjakan apa-apa. Intinya saya menikmati kebiasaan baru ini.

Bulan ini saya juga sangat menikmati kesendirian saya. Bekerja, kuliah, ngeband, maen, seneng - seneng tanpa perlu merasa kesepian. Lagian masih bingung mau cari pacar atau cari calon istri. Karena Maret ini Mak Pret, hati saya sepertinya juga mampet.

This is March, so Enjoy Your Motion Life !!

Kamis, 05 Maret 2009

I Cut My Hair For You Mom !

Hari ini, saya memangkas habis rambut saya. Kalian bisa memanggil saya TOMDUL. Tomi Gundul, haha ! Pas tadi pagi saya jenguk mama dirumah sakit, beliau mengelus rambut saya. Saya hanya bisa bercanda dan tersenyum kecil. Begini kira - kira obrolannya :

Saya : "mama sakit, mikirin apa mah ? apa mikirin rambutku mah ?"

beliau menjawab ringan : "bentar lagi dipotong ya le'"

Saya : "haha, nggeh mah. Insya Allah"

Kemudian beliau melanjutkan tidurnya, dan saya menunggu disampingnya sambil terus berharap beliau cepat sembuh. Saya termasuk pria dewasa yang anak mama. Dari dulu beliau selalu memanjakan saya. Kalau mama sakit, saya hanya ingin memanjakan beliau termasuk menuruti perintahnya.

Akhirnya, setelah bekutat dengan berbagai macam pikiran tentang rambut ini. Saya langsung mengayuh sepeda mini ke tukang cukur madura dekat rumah. Sewaktu saya datang, ternyata mati lampu. Kata tukang cukurnya ditunggu saja. Sambil menunggu saya menghisap sebatang rokok untuk menghilangkan penat.

Saya berpikir, jika dalam waktu satu batang ini listrik belum nyala. Saya tidak jadi potong rambut. Ternyata nasib berkata lain. Ketika rokok sudah hampir terbakar di ujung, listrik pun menyala. Dan akhirnya eksekusi berhasil dilaksanakan.Rasanya seperti hujan setahun dibalas panas sehari. Butuh waktu lama memanjangkannya dan cukup semenit untuk memangkasnya. Haha, goodbye kriwil madness ! make your mama proud !

Get well soon mom, i cut my hair for you !

Kamis, 19 Februari 2009

Berteman dengan Syndrome 21 !

What's Up With My 21 ?

Jadi inget sama lagunya Nudist Island salah satu band melodic asal Bandung, yang inti ceritanya sama dengan sindrom 21 saya. Sebuah usia yang cukup nanggung, kalau mau jadi ABG sudah tidak jamannya lagi, berusaha sok dewasa dan menjadi tua juga kesannya maksa. Jadinya ya nanggung ! Tapi tetap enjoylah, karena intinya semakin tambah usia semakin bewarna hidup kita.

Kata mas Denis, salah satu penyiar yang kuliah di kedokteran sindrom 21 ini gejalanya adalah kita menjadi labil seperti masa - masa usia belasan, menjadi sangat sensitif, dan kadang - kadang suka berlebihan dalam setiap hal aka lebay banget lah. Ada benernya sih, karena beberapa analisa gejala yang disebutkan saya juga mengalaminya. Mulai dari feeling yang labil, seenak hati berbuat dan berkata, out of control, suka bingung dan aneh sendiri,dll. Tapi saya tidak terlalu memikirkannya, karena dari dulu saya sudah seperti itu, tapi memang saat ini saya mengalami puncaknya. Banyak faktor memang, mulai dari lingkungan, usia, dan pikiran secara personal.

Lalu, bagaimana solusinya ? atau bagaimana saya menyikapinya ? Hmm, bingung juga sih, jadi ya saya tidak perduli. Anggap saja saya semakin bersenang - senang dengan situasi yang sekarang. Masalah baik dan buruk, atau untung dan rugi itu urusan belakangan. Kalau benar dirugikan, pastinya hanya diri ini yang dirugikan. Tapi yang saya sadari, ternyata beban dosa saya semakin berat. Lalu siapa yang menolong saya dari beban dosa ini ? Sepertinya saya yang harus menolong diri sendiri, sampai tiba waktunya saja.

21 Isn't the end, 21 my friends (Nudist Island)

Sabtu, 07 Februari 2009

Laskar Jihad FPI (Front Punk Indonesia)

Ini adalah catatan dari acara studio show yang diadakan kolektif sama anak - anak Street Punk Sukoharjo. Cara yang bertajuk Diam Diam Mematikan dimulai sejak pukul 19.30 WIB, band - band yang bermain kebanyakan punk/punk-rock/rawk dan kebetulan band saya saja yang memainkan metalcore. Tapi ini bukan suatu masalah, karena kita memang bisa saling support !

Acara berjalan lancar band - band seperti The Pink Sweet, Remote Control, Trap Disorder, Kinthil Kibink berhasil memanaskan acara. Ketika band saya BENEATH THE BURNING SKIES bermain, katanya segerombolan laskar jihad FPI (Front Pembela Islam) mendatangi venue kita. Mereka mengintrograsi orang - orang yang diluar dan bertanya kepada pemilik studio tentang acara tersebut. Rencananya mereka akan membubarkan acara tersebut.

Hey, what the fuck man ? apa urusannya ? apakah kalian Polisi ? apakah kalian Nabi ? apakah kalian pak RT ?! Kita hanya bermain musik dan tidak mengganggu kalian. Lagipula urusan ijin sudah diserahkan kepada Pak RT, Pemilik Studio dan pihak yang terkait. Jadi apa urusan kalian ? Di acara tersebut kita tidak mengajak orang untuk berbuat maksiat, berbuat ingkar, dll. Kita tidak bertindak anarki dan mematikan nyawa orang sesesorang seperti demo di Sumatra. Lagu - lagunya pun juga tidak menyinggung agama manapun.

Untuk masalah akohol, saya memang akui diacara itu terdapat orang yang meminum alkohol. Tapi tidak semua ! Untuk urusan dosa, biar mereka saja yang menanggung. Dan selama kita tidak mengganggu orang lain menurut saya sah-sah saja. Dan betapa susahnya memajukan scene cutting edge di area lokal, ketika tidak ada show besar, perijinan tempat mahal, perijinan birokrasi yang berbelit-belit, dan masih pula dilarang karena urusan agama tertentu. Mau maju dari mana scene lokal kita ? Hah, sudahlah kita maju terus dan tidak memperdulikan mereka saja. Kita hanya bermain musik, bersenang - senang, dan menyalurkan ekspresi jiwa.

Jadi buat laskar jihad, mending kalian urusin perampok, koruptor, atau pembunuh lainnya. Kita hanya ingin bermusik !! dan saya menyatakan diri sebagai Laskar Jihad FPI (Front Punk Indonesia). Allahu Akbar !!

Kamis, 05 Februari 2009

Metal On Fashion / Fashion On Metal

Hari ini, adalah jadwal take vokal buat band saya. Setelah take selesai, saya langsung cabut ke radio untuk melanjutkan pekerjaan. Pas lagi browsing - browsing info indie, saya nemu blog yang menginspirasi untuk menulis blog ini. Silahkan kunjungi http://semarangstreetstalker.blogspot.com/. Sebuah blog tentang fashion anak muda jaman sekarang, dan saya pun tidak mau ketinggalan (sok eksis). Dan simaklah foto - foto berikut ini :



i wear : Premium Nation Hat, Job For A Cowboy T's, Jeans from Awul, Vans Shoes



i wear : Down For Life Hat, Asphyxiate T's, Cargo Short from Papa, Vans Shoes




i wear : Job For A Cowboy T's, Down For Life Hat, Black Jeans from Awul
bollie wear : Mastodon T's, Rockmen Hat, Mantel Kuning


Fashion on metal sudah menjamur sekarang, sebagai orang yang suka intens di bidang ini otomatis saya juga mengikuti (bukan berarti saya trendi). Tidak perlu biaya mahal untuk bergaya seperti ini, untuk kaos metal lokal harganya sekitar 70-80 ribu, kalo import ya 200ribuan lah. Tapi saya suka, jadi ya ga masalah walaupun harus banting tulang untuk membelinya. Kalau jeans bisa dicari di awul (sisa eksport) harganya sekitar 30ribuan dan kalau sepatu saya sedang jatuh cinta dengan sneakers ringan Vans yang sangat menyenangkan.

Gaya yang cukup sederhana tetapi tetap berbahaya !!

Senin, 02 Februari 2009

Mendadak Metal

Masih cerita soal hasil Live Report kemarin yang ada D'masiv nya. Menurut batas pandangan mata saya, hampir yang dateng di acara kemarin adalah ABG - ABG. Wow surprise sekali ketika di acara pop yang datang, banyak ABG yang memakai kaos hitam (metal/punk/others), celana skinny mlorot, dan sneakers atau sepatu gaul. Diantara mereka pun sudah menikmati rokok dan alkohol. Dan sepertinya mereka mengejar style "rock n roll - metal".

Aura rock memang semakin kental di Solo, sejak naiknya Down For Life dan the Think Organizer yang berhasil membawa Burgerkill, Seringai, Koil, bahkan Caliban sebuah band metalcore asal Jerman. Remaja - remaja tanggung di Solo dan sekitarnya mulai demam "rock - metal". Saya menyebutnya sebuah indikasi yang positif bagi perkembangan musik itu sendiri, tapi secara personal sedikit bertanya - tanya apakah mereka suka rock beneran ? atau sekedar ikut - ikutan ?

Sebenarnya ini bukan masalah besar, cuma kadang hal yang instan dan ikut - ikutan hasilnya tidak sekeren yang melalui proses panjang. Jaman sekarang, untuk mendengarkan musik - musik sidestream orang tinggal donlot di internet atau tinggal copy and paste dari teman. Beda dengan waktu saya SMP - SMA yang masih sering beli/hunting kaset - kaset sidestream untuk sekedar memuaskan nafsu musik saya. Menurut saya ada nilai pengorbanan di situ.

Jaman sekarang, remaja tanggung mudah saja bergaya metal/punk/distro/others karena memang t-shirt, merchandise, dll mudah sekali didapat tidak seperti beberapa waktu yang lalu. Rokok dan Alkohol yang dianggap sebagai salah satu gaya hidup rock n roll juga mudah untuk di akses. Tetapi soul/nyawa rock n roll - metal itu sendiri yang susah dilihat. Karena memang hanya orang itu sendiri dan Tuhan yang tahu.

Jadi apakah kita mendadak metal ? apakah kamu mendadak metal ? apakah saya metal ?
Just enjoy your self, and feel the music inside !

Sabtu, 31 Januari 2009

End Of January

Hell-o, saya akan bercerita seputar pekerjaan di akhir bulan Januari. Penuh dengan peluh dan jatuh bangun. Tapi banyak hikmah yang sama ambil dari sini. Tapi keseluruhan menyenangkan !

Sabtu pagi, saya bangun jam 5 . Mandi, puppy, dan siap - siap berangkat. Jam 5.30 saya berangkat dengan suasana mendung dan dingin karena kemarin dari siang ampe malem hujan begitu deras mengguyur. Dan ketika saya melintasi Jembatan Bacem yang dibawahnya ada Sungai Bengawan Solo, ternyata air sudah membludak. Dalam hati saya berpikir pasti terjadi banjir (lagi). Dan ternyata benar, koran pagi berkata seperti itu. Demikian juga live report langsung dari Miss Priska reporter kantor.

Dan pekerjaan tetap berjalan, buat rundown, prepare talkshow, dll. Sore hari, tiba waktunya saya untuk Live Report acara Indomie Jingle Dare 2 di Alun - Alun Utara Solo. Live Report rencananya dua kali, sore jam 4 dan malam jam setengah 7. Live Report pertama sich lancar dan sempet interview sama VJ Robby dari MTV. Dan live report kedua yang membuat saya berkeringat dingin. Di awali dengan terlambatnya Narasuber dari Indomie yang membuat Live Report molor, kemudian kendala kedua ternyata line telpon ke dari Off Air ke On Air tiba - tiba mati dan putus sama sekali (masalah teknis katanya). Salah satu solusinya adalah saya yang menelpon ke On Air, ternyata HP Flexi kantor pulsanya memasuki masa tenggang dan ga bisa dipake. Untungnya ada salah satu crew dari Global TV yang berbaik hati memberi pinjaman telepon dan akhirnya Live Report berjalan lancar meski molor 1 jam. Thanks God !

Habis live report, ternyata nanggung banget kalau pulang. Akhirnya saya berniat untuk menonton d'masiv yang jadi guest star acara ini. Untung ada Ima aka Bebek teman sekampus yang kerja di EO lokal yang ngurus bagian logistik, alhasil konsumsi bagi saya terjamin di sana. Dan akhirnya saya melihat d'masiv bersama Ima. Well, waktu itu saya adalah anak metal yang hijrah ke pop (sementara) beberapa lagu yang familiar membuat saya sing along tidak jelas. Dipikiran saya waktu itu, saya hanya ingin bersenang - senang ! saya capek dengan rutinitas pekerjaan. Dan ternyata nge-pop sedikit melegakan.

Di perjalanan pulang saya melewati daerah Joyontakan. Banyak warga yang tidur di tenda pengungsian karena rumahnya terendam banjir. Sepanjang jalan sebenarnya sudah kering, tapi mungkin mereka berjaga - jaga jika hujan tiba - tiba datang. Ironis sekali, sebagian orang berteriak kegirangan melihat Rian, dan sebagaian lagi harus kedinginan karena berada di tenda pengungsian. Saya hanya bisa berdoa dengan kondisi dilematis seperti ini. Karena saya juga tidak bisa berbuat apa - apa.

Dan kesimpulannya, akhir Januari yang penuh cerita. Peluh, tawa, tangis, duka ada baiknya kita rasakan bersama. Semoga saya berbahagia dan juga Anda.


Senin, 26 Januari 2009

Happy = Unhappy

Bahagia adalah sebenarnya tidak bahagia atau sebaliknya. Beberapa kejadian yang saya alami akhir - akhir ini menurut saya sangat menyenangkan. Tetapi disisi lain, ada hal yang ternyata sangat ironis. Secara fisik, saya bersenang - senang tetapi hati saya merintih. Berlebihan memang, tapi ini kenyataan.

Begini ceritanya, di hari Minggu saya berangkat kerja seperti biasa. Suasana dirumah adem - adem saja. Dan ketika saya berencana pulang telat, karena ada teman yang datang dari Bandung dan saya berniat untuk menemaninya. Ternyata ada kabar dari rumah kalau Mama sakit luka magg perutnya kambuh. Lugas saya menjawab balasan sms ke rumah, kalau saya mendoakan Mama dari sini. Dan semalam saya maen dan bersenang - senang. Ketika perjalanan pulang, saya memilih berzdikir dan memohon untuk kesehatan Mama. Sesampainya di rumah ternyata Mama sempat pingsan dan di bawa ke dokter.

My guilty pleasure was so depp. Dan saya hanya bisa diam ketika sampai dirumah. Diam dan berdoa tanpa kata. Maafkan saya Ma ! tapi sesudah itu saya memilih tidur, karena memang Mama dan orang rumah sudah pada tidur. Keesokan harinya, saya bangun dan menatap Mama saya, Alhamdullilah kesehatan Mama membaik. Terima kasih ya Allah.

Dan memang perasaan happy dan unhappy ternyata sangat tipis. Maen dengan teman - teman sangat menyenangkan dan mengisi kekosongan hati, tetapi disisi lain Mama menjerit kesakitan. Penyesalan jelas ada, tetapi kenyataan sudah terjadi. Atau tentang perasaan dimana ketika bersama teman saya merasa senang, dan ketika sendiri tiba - tiba sepi menggerogoti. Terlalu lemah memang, tapi ini sangat manusiawi. Jadi happy dan unhappy mari kita sadari.

Semoga kesehatan Mama akan selalu membaik, dan semoga saya berbahagia dan juga Anda.

Selasa, 20 Januari 2009

Hujan, playlist, dan kelegaan !

Hari ini hujan dan gloomy sekali. Untung saja mendapat titipan mantel baru dari Tante saya (istri dari Om saya, bukan tante yang lain), jadi pas hujan mendera ketika perjalanan dari rumah ke radio saya tidak terlalu basah. Kecuali sepatu vans butut yang memang sudah membusuk. Dan alhasil sekarang kerja sambil nyeker (telanjang kaki).

Masuk kantor langsung dihadapkan dengan playlist yang sangat pas didengarkan dengan hujan :

1. Robin Thicke - The Sweetest Love
2. James Morrison ft Nelly Furtado - Broken Strings
3. Melancholic Bitch - Tentang Cinta
4. All Time Low - Remembering Sunday
5. Nova - Dikawinkan Dengan Alam
6. Damien Rice - The Blower's Daughter

Memang playlist ini hampir sama dengan Nona Tria dan Tante Nicky karena memang kita mendengarkan bersama sambil bergosip kecil. Tapi saya adalah anak metal, seorang gitaris band metalcore yang memainkan musik hingar - bingar. Dulu, saya sempat menjadi katak dalam tempurung, hanya mau mendengarkan musik dengan genre yang itu - itu saja. Hanya di sekitar punk, punk rock, hardcore, metal, death metal, dll. Tapi sekarang, wow playlist saya jadi berubah ratusan derajat. Tapi inilah hidup saya. Bekerja di radio yang memutar jutaan lagu dengan berbagai genre. Sekarang jadi lebih open minded dengan segala genre. Rasanya lebih menyenangkan dan colourfull. Kesannya memang menye - menye, tapi inilah yang namanya pekerjaan. Dan memang saya menikmatinya.

Kembali ke playlist tadi yang sangat soul, dan dalem banget. Saya memang jadi terbawa suasana, kata mas Adjie "Beneath The Burning Skies kok ngrantes !?" . Hahaha, tidak masalah menurut saya. Sore ini hati saya memang sedang campur aduk. Entah kenapa tiba - tiba bad mood mendadak, segala beban pikiran masuk ke otak perlahan dan entah kapan akan meledak. Dan ketika bingung harus cerita ke siapa, saya memilih menulis.

Saya punya banyak teman, banyak orang yang mau mendengarkan cerita saya. Tetapi rasanya tetap berbeda, kalau saya curhat dalam sebuah tulisan. Entah bermakna atau tidak, bermanfaat atau tidak, tapi ada sisi menyenangkan bagi saya.

Mungkin buat kamu yang suka baca - baca blog, notes, atau tulisan orang lain dengan berbagai macam jenisnya, pasti bertanya - tanya : "Ki janne mase / mbake iki ngopo to ?". Karena saya juga merasa begitu jika sedang browsing - browsing. Tapi memang inilah gunanya tulisan, sebagai media ekspresi. Entah hanya penulis saja yang tau maksudnya atau memang sengaja dibuat general. Dan media ini bisa jadi sangat berguna atau hanya tumpukan tulisan saja.

Sepertinya pembicaraan di tulisan ini semakin ngelantur saja, intinya ketika saya, kamu, atau anda sedang bad mood manfaatkan segala media untuk penyalur ekspresi. Musik, tulisan, umpatan, cacian, makian, atau apapun agar bisa melegakan.

Dan sekarang saya sudah merasa lega. Semoga saya berbahagia dan juga Anda.

Senin, 19 Januari 2009

Apakah Saya Berubah ?

Ini adalah pertanyaan saya selama ini. Sejak sekitar akhir bulan juli 2008 lalu saya memang merasa berubah. Merasa sangat bebas dan bisa menjadi diri saya sendiri. Basi memang kalau itu di sebabkan gara - gara status yang berubah dari In A Relationship ke Single. Tapi memang itu faktanya. Feel free just like a bird running out from the cage !

Merasa nyaman atau tidak, itu sebenarnya urusan saya. Tapi beberapa teman berkomentar saya berubah menjadi liar. Mulai dari apapunlah saya merasa lebih liar dan tidak perlu diceritakan disini. Fase ini menurut saya adalah proses. Tapi memang banyak pro dan kontra tentang hal ini. Salah satu teman saya, Ita . berkomentar : "Tomi saiki berubah ah, ga serapi dulu! mbok kowe berubah!"

Saya memang tidak serapi dulu, dulu rambut saya masih botak dan suka pake polo shirt atau kemeja. Sekarang rambut kriting mengembang, pake kaos item terus, sepatu ga pernah ganti, celana yang butut, dan kumis tipis yang malas dicukur. Tapi menurut saya, inilah yang saya banget ! kalo orang Jawa bilang "kulo sanget". Karena memang dulu tuntutan seseorang. Dan ketika saya sendiri, saya merasa lebih bebas.

Jadi, apakah saya berubah ?

Entahlah, saya yang menjalani juga. Saya cukup bersenang - senang dengan diri saya sekarang. Mungkin beberapa pendapat memang bilang attitude saya ini yang membuat saya susah mendapatkan pacar lagi. Tapi apakah saya harus berubah jadi orang lain hanya untuk sebuah status pacar. Saya akan lebih sabar, bukan pasrah dengan keadaan tetapi realistis. Menjadi diri sendiri adalah sebuah kenyamanan untuk menjalani kehidupan.

Semoga saya berbahagia dan juga anda.


Sabtu, 10 Januari 2009

Liburan Tak Pernah Berkesan

Oke, sekarang saatnya saya mengeluh seperti halnya yang dilakukan orang - orang disaat kejenuhan melanda. Shit ! Saya tidak pernah merasakan liburan !!!! Saya bosan (sementara) !!

Setahun belakangan, sebagai pekerja parttime ketika libur kuliah saya harus masuk kerja. Tepatnya hari Minggu, atau hari libur lainnya. Jam kerja saya antara jam 5 atau jam 6 pagi, sementara orang - orang jam segitu masih terlarut dalam tetesan air liur dan tetesan air mani mereka. Saya sudah harus terjaga dan melakukan perjalanan selama setengah jam bersama si Jupri. Biasanya jalanan masih gelap, saya suka melihat aktivitas pagi hari di pasar, atau orang yang berangkat berolahraga. Saya sering tersenyum sendiri dan berpikir "apa bedanya saya dengan penjual sayur dipasar ? hmm, ternyata tidak ada. kita sama - sama nyari rejeki di pagi hari".

Dan sesampai di kantor (biar keren) mulai dengan aktivitas yang itu - itu saja, berkutat dengan rundown acara, searching tips, info - info update, mendengarkan lagu yang sering saya dengar dan bertemu dengan penyiar yang itu - itu saja. Kebosanan dialihkan dengan multiply, facebook, friendster, myspace, dan situs - situs aneh lain. Tapi tetap saja kebosanan datang, meski sementara. Karena pada dasarnya semua menyenangkan.

Lalu, kemana hari libur saya untuk bersenang - senang, jalan - jalan, berkumpul dengan keluarga, atau pacar (nanti) ?? Intinya Saya merindukan hari Minggu, bangun siang, nonton Doraemon, Dragon Ball, Acara Gossip, sarapan bareng keluarga, nyuci sepatu dan baju, beres - beres kamar, lalu tidur seharian.

Saya hanya mengeluh bosan, karena sebenarnya saya sangat suka dan bersyukur atas pekerjaan ini.

Minggu, 04 Januari 2009

Menjilat Ludah Sendiri Itu Rasanya Manis ! Bitch !!

Kalo dipikir - pikir, menurut tulisan saya yang ini saya adalah orang yang tidak bisa berkompromi dengan sebuah hubungan persahabatan atau kakak - adek. dll . Tetapi saat ini saya ada dalam sebuah drama dan dilema. Ya, seseorang yang saya suka menginginkan hubungan kakak-adek diantara kita. Terang saja, waktu itu saya kontan menolak mentah - mentah. Ego saya mengatakan tidak bisa !!

Waktu itu, hubungan saya dengan dia langsung merenggang. Dan jelas saya merasa kehilangan dan kesepian. Kosong ! Setan, perasaan apalagi ini ? terlalu mellow memang, tapi biarlah perasaan ini menjalar.

Sekarang, yang saya rasakan adalah saya ingin menjilat ludah saya sendiri. Saya hanya menginginkan sebuah kedekatan dengan orang yang saya suka. Entah hubungan ini dinamakan apa, yang penting saya hanya ingin dia.

Jadi, bagaimana ? sepertinya menjilat ludah sendiri itu rasanya manis. Memalukan ? tidak juga, karena saya yang mengalami dan menanggung malu sendiri.

"Kompromi memang kadang diperlukan jika kita dihadapkan dalam sebuah perang perasaan"

cheers and beers !!