Kamis, 19 Februari 2009

Berteman dengan Syndrome 21 !

What's Up With My 21 ?

Jadi inget sama lagunya Nudist Island salah satu band melodic asal Bandung, yang inti ceritanya sama dengan sindrom 21 saya. Sebuah usia yang cukup nanggung, kalau mau jadi ABG sudah tidak jamannya lagi, berusaha sok dewasa dan menjadi tua juga kesannya maksa. Jadinya ya nanggung ! Tapi tetap enjoylah, karena intinya semakin tambah usia semakin bewarna hidup kita.

Kata mas Denis, salah satu penyiar yang kuliah di kedokteran sindrom 21 ini gejalanya adalah kita menjadi labil seperti masa - masa usia belasan, menjadi sangat sensitif, dan kadang - kadang suka berlebihan dalam setiap hal aka lebay banget lah. Ada benernya sih, karena beberapa analisa gejala yang disebutkan saya juga mengalaminya. Mulai dari feeling yang labil, seenak hati berbuat dan berkata, out of control, suka bingung dan aneh sendiri,dll. Tapi saya tidak terlalu memikirkannya, karena dari dulu saya sudah seperti itu, tapi memang saat ini saya mengalami puncaknya. Banyak faktor memang, mulai dari lingkungan, usia, dan pikiran secara personal.

Lalu, bagaimana solusinya ? atau bagaimana saya menyikapinya ? Hmm, bingung juga sih, jadi ya saya tidak perduli. Anggap saja saya semakin bersenang - senang dengan situasi yang sekarang. Masalah baik dan buruk, atau untung dan rugi itu urusan belakangan. Kalau benar dirugikan, pastinya hanya diri ini yang dirugikan. Tapi yang saya sadari, ternyata beban dosa saya semakin berat. Lalu siapa yang menolong saya dari beban dosa ini ? Sepertinya saya yang harus menolong diri sendiri, sampai tiba waktunya saja.

21 Isn't the end, 21 my friends (Nudist Island)

Sabtu, 07 Februari 2009

Laskar Jihad FPI (Front Punk Indonesia)

Ini adalah catatan dari acara studio show yang diadakan kolektif sama anak - anak Street Punk Sukoharjo. Cara yang bertajuk Diam Diam Mematikan dimulai sejak pukul 19.30 WIB, band - band yang bermain kebanyakan punk/punk-rock/rawk dan kebetulan band saya saja yang memainkan metalcore. Tapi ini bukan suatu masalah, karena kita memang bisa saling support !

Acara berjalan lancar band - band seperti The Pink Sweet, Remote Control, Trap Disorder, Kinthil Kibink berhasil memanaskan acara. Ketika band saya BENEATH THE BURNING SKIES bermain, katanya segerombolan laskar jihad FPI (Front Pembela Islam) mendatangi venue kita. Mereka mengintrograsi orang - orang yang diluar dan bertanya kepada pemilik studio tentang acara tersebut. Rencananya mereka akan membubarkan acara tersebut.

Hey, what the fuck man ? apa urusannya ? apakah kalian Polisi ? apakah kalian Nabi ? apakah kalian pak RT ?! Kita hanya bermain musik dan tidak mengganggu kalian. Lagipula urusan ijin sudah diserahkan kepada Pak RT, Pemilik Studio dan pihak yang terkait. Jadi apa urusan kalian ? Di acara tersebut kita tidak mengajak orang untuk berbuat maksiat, berbuat ingkar, dll. Kita tidak bertindak anarki dan mematikan nyawa orang sesesorang seperti demo di Sumatra. Lagu - lagunya pun juga tidak menyinggung agama manapun.

Untuk masalah akohol, saya memang akui diacara itu terdapat orang yang meminum alkohol. Tapi tidak semua ! Untuk urusan dosa, biar mereka saja yang menanggung. Dan selama kita tidak mengganggu orang lain menurut saya sah-sah saja. Dan betapa susahnya memajukan scene cutting edge di area lokal, ketika tidak ada show besar, perijinan tempat mahal, perijinan birokrasi yang berbelit-belit, dan masih pula dilarang karena urusan agama tertentu. Mau maju dari mana scene lokal kita ? Hah, sudahlah kita maju terus dan tidak memperdulikan mereka saja. Kita hanya bermain musik, bersenang - senang, dan menyalurkan ekspresi jiwa.

Jadi buat laskar jihad, mending kalian urusin perampok, koruptor, atau pembunuh lainnya. Kita hanya ingin bermusik !! dan saya menyatakan diri sebagai Laskar Jihad FPI (Front Punk Indonesia). Allahu Akbar !!

Kamis, 05 Februari 2009

Metal On Fashion / Fashion On Metal

Hari ini, adalah jadwal take vokal buat band saya. Setelah take selesai, saya langsung cabut ke radio untuk melanjutkan pekerjaan. Pas lagi browsing - browsing info indie, saya nemu blog yang menginspirasi untuk menulis blog ini. Silahkan kunjungi http://semarangstreetstalker.blogspot.com/. Sebuah blog tentang fashion anak muda jaman sekarang, dan saya pun tidak mau ketinggalan (sok eksis). Dan simaklah foto - foto berikut ini :



i wear : Premium Nation Hat, Job For A Cowboy T's, Jeans from Awul, Vans Shoes



i wear : Down For Life Hat, Asphyxiate T's, Cargo Short from Papa, Vans Shoes




i wear : Job For A Cowboy T's, Down For Life Hat, Black Jeans from Awul
bollie wear : Mastodon T's, Rockmen Hat, Mantel Kuning


Fashion on metal sudah menjamur sekarang, sebagai orang yang suka intens di bidang ini otomatis saya juga mengikuti (bukan berarti saya trendi). Tidak perlu biaya mahal untuk bergaya seperti ini, untuk kaos metal lokal harganya sekitar 70-80 ribu, kalo import ya 200ribuan lah. Tapi saya suka, jadi ya ga masalah walaupun harus banting tulang untuk membelinya. Kalau jeans bisa dicari di awul (sisa eksport) harganya sekitar 30ribuan dan kalau sepatu saya sedang jatuh cinta dengan sneakers ringan Vans yang sangat menyenangkan.

Gaya yang cukup sederhana tetapi tetap berbahaya !!

Senin, 02 Februari 2009

Mendadak Metal

Masih cerita soal hasil Live Report kemarin yang ada D'masiv nya. Menurut batas pandangan mata saya, hampir yang dateng di acara kemarin adalah ABG - ABG. Wow surprise sekali ketika di acara pop yang datang, banyak ABG yang memakai kaos hitam (metal/punk/others), celana skinny mlorot, dan sneakers atau sepatu gaul. Diantara mereka pun sudah menikmati rokok dan alkohol. Dan sepertinya mereka mengejar style "rock n roll - metal".

Aura rock memang semakin kental di Solo, sejak naiknya Down For Life dan the Think Organizer yang berhasil membawa Burgerkill, Seringai, Koil, bahkan Caliban sebuah band metalcore asal Jerman. Remaja - remaja tanggung di Solo dan sekitarnya mulai demam "rock - metal". Saya menyebutnya sebuah indikasi yang positif bagi perkembangan musik itu sendiri, tapi secara personal sedikit bertanya - tanya apakah mereka suka rock beneran ? atau sekedar ikut - ikutan ?

Sebenarnya ini bukan masalah besar, cuma kadang hal yang instan dan ikut - ikutan hasilnya tidak sekeren yang melalui proses panjang. Jaman sekarang, untuk mendengarkan musik - musik sidestream orang tinggal donlot di internet atau tinggal copy and paste dari teman. Beda dengan waktu saya SMP - SMA yang masih sering beli/hunting kaset - kaset sidestream untuk sekedar memuaskan nafsu musik saya. Menurut saya ada nilai pengorbanan di situ.

Jaman sekarang, remaja tanggung mudah saja bergaya metal/punk/distro/others karena memang t-shirt, merchandise, dll mudah sekali didapat tidak seperti beberapa waktu yang lalu. Rokok dan Alkohol yang dianggap sebagai salah satu gaya hidup rock n roll juga mudah untuk di akses. Tetapi soul/nyawa rock n roll - metal itu sendiri yang susah dilihat. Karena memang hanya orang itu sendiri dan Tuhan yang tahu.

Jadi apakah kita mendadak metal ? apakah kamu mendadak metal ? apakah saya metal ?
Just enjoy your self, and feel the music inside !