Ini adalah catatan dari acara studio show yang diadakan kolektif sama anak - anak Street Punk Sukoharjo. Cara yang bertajuk Diam Diam Mematikan dimulai sejak pukul 19.30 WIB, band - band yang bermain kebanyakan punk/punk-rock/rawk dan kebetulan band saya saja yang memainkan metalcore. Tapi ini bukan suatu masalah, karena kita memang bisa saling support !
Acara berjalan lancar band - band seperti The Pink Sweet, Remote Control, Trap Disorder, Kinthil Kibink berhasil memanaskan acara. Ketika band saya BENEATH THE BURNING SKIES bermain, katanya segerombolan laskar jihad FPI (Front Pembela Islam) mendatangi venue kita. Mereka mengintrograsi orang - orang yang diluar dan bertanya kepada pemilik studio tentang acara tersebut. Rencananya mereka akan membubarkan acara tersebut.
Hey, what the fuck man ? apa urusannya ? apakah kalian Polisi ? apakah kalian Nabi ? apakah kalian pak RT ?! Kita hanya bermain musik dan tidak mengganggu kalian. Lagipula urusan ijin sudah diserahkan kepada Pak RT, Pemilik Studio dan pihak yang terkait. Jadi apa urusan kalian ? Di acara tersebut kita tidak mengajak orang untuk berbuat maksiat, berbuat ingkar, dll. Kita tidak bertindak anarki dan mematikan nyawa orang sesesorang seperti demo di Sumatra. Lagu - lagunya pun juga tidak menyinggung agama manapun.
Untuk masalah akohol, saya memang akui diacara itu terdapat orang yang meminum alkohol. Tapi tidak semua ! Untuk urusan dosa, biar mereka saja yang menanggung. Dan selama kita tidak mengganggu orang lain menurut saya sah-sah saja. Dan betapa susahnya memajukan scene cutting edge di area lokal, ketika tidak ada show besar, perijinan tempat mahal, perijinan birokrasi yang berbelit-belit, dan masih pula dilarang karena urusan agama tertentu. Mau maju dari mana scene lokal kita ? Hah, sudahlah kita maju terus dan tidak memperdulikan mereka saja. Kita hanya bermain musik, bersenang - senang, dan menyalurkan ekspresi jiwa.
Jadi buat laskar jihad, mending kalian urusin perampok, koruptor, atau pembunuh lainnya. Kita hanya ingin bermusik !! dan saya menyatakan diri sebagai Laskar Jihad FPI (Front Punk Indonesia). Allahu Akbar !!
Acara berjalan lancar band - band seperti The Pink Sweet, Remote Control, Trap Disorder, Kinthil Kibink berhasil memanaskan acara. Ketika band saya BENEATH THE BURNING SKIES bermain, katanya segerombolan laskar jihad FPI (Front Pembela Islam) mendatangi venue kita. Mereka mengintrograsi orang - orang yang diluar dan bertanya kepada pemilik studio tentang acara tersebut. Rencananya mereka akan membubarkan acara tersebut.
Hey, what the fuck man ? apa urusannya ? apakah kalian Polisi ? apakah kalian Nabi ? apakah kalian pak RT ?! Kita hanya bermain musik dan tidak mengganggu kalian. Lagipula urusan ijin sudah diserahkan kepada Pak RT, Pemilik Studio dan pihak yang terkait. Jadi apa urusan kalian ? Di acara tersebut kita tidak mengajak orang untuk berbuat maksiat, berbuat ingkar, dll. Kita tidak bertindak anarki dan mematikan nyawa orang sesesorang seperti demo di Sumatra. Lagu - lagunya pun juga tidak menyinggung agama manapun.
Untuk masalah akohol, saya memang akui diacara itu terdapat orang yang meminum alkohol. Tapi tidak semua ! Untuk urusan dosa, biar mereka saja yang menanggung. Dan selama kita tidak mengganggu orang lain menurut saya sah-sah saja. Dan betapa susahnya memajukan scene cutting edge di area lokal, ketika tidak ada show besar, perijinan tempat mahal, perijinan birokrasi yang berbelit-belit, dan masih pula dilarang karena urusan agama tertentu. Mau maju dari mana scene lokal kita ? Hah, sudahlah kita maju terus dan tidak memperdulikan mereka saja. Kita hanya bermain musik, bersenang - senang, dan menyalurkan ekspresi jiwa.
Jadi buat laskar jihad, mending kalian urusin perampok, koruptor, atau pembunuh lainnya. Kita hanya ingin bermusik !! dan saya menyatakan diri sebagai Laskar Jihad FPI (Front Punk Indonesia). Allahu Akbar !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar