Selasa, 31 Maret 2009

Sugesti Hati dan Pikiran

Penyakit paling berbahaya dalam hidup kita adalah sugesti dari diri sendiri.

Hal ini saya temukan ketika tadi pagi berbincang-bincang dengan mama. Sudah hampir satu bulan lebih mama tergulai lemas tak berdaya menghadapi penyakitnya. Sejak vonis pertama ada luka dalam empedu, mama menjadi semakin berhati-hati soal makanan yang dikonsumsinya. Karena memang kata dokter ada beberapa makanan yang sangat berbahaya bagi lukanya. Dan ternyata karena terlalu menjaga soal makanan mama malah kekurangan nutrisi dan sempat di deteksi gejala liver. Tubuh mama semakin mengurus dan pucat, setiap saya melihat beliau raut mukanya selalu sedih, jauh dari ceria.

Tapi berbeda dengan pagi ini, mama lebih ceria dan bersemangat. Setelah diperiksa dari dokter medis maupun alternatif satu bulan terakhir, akhirnya mama di periksa oleh Dokter Guntur yang direkomendasikan oleh salah seorang teman bapak. Katanya dokter itu sudah cukup tua dan baik hati. Mama bercerita tentang obrolannya dengan dokter Guntur.

Kata dokter, kalau kita sudah tersugesti oleh vonis tertentu. Maka hal itu akan terjadi, contohnya :
"kalau kita makan nangka nanti akan muntah. Jelas saja kita akan muntah karena hal itu sudah tertanam di otak kita" atau seperti kasus mama, "kalau mama makan makanan yang berlemak, pasti luka di empedunya akan nyeri". Dokter tadi memperjelas, boleh kita berhati-hati dengan vonis-vonis tadi, tapi jangan terlalu menjadi sugesti karena hal itu pasti akan terjadi.

Dan sejak tadi pagi, mama mulai tidak menghiraukan vonis-vonis tersebut (bukan berarti cuek bebek lho ya) tapi intinya, tidak akan memikirkan terlalu dalam. Mama memang mengakui selalu berpikir tentang ketakutan akan penyakit-penyakit yang di hadapinya.Jadinya mama melalui masa penyembuhan yang sulit, karena terhadang oleh pikirannya sendiri.

sugesti juga bisa menjadi obat yang paling mujarab

Contoh nyata, saya akhir-akhir ini. Saya divonis punya asma sudah sejak kelas 3 SD. Sejak dulu saya selalu berpikir tiap saya kecapekan atau kena debu pasti kambuh. Tapi akhir-akhir ini saya mulai tidak peduli dengan sakit ini, tiap saya kecapekan saya tidak pernah berpikir kalau nanti asma saya pasti kambuh. Saya berpikir positif saja atau mensugesti pikiran saya bahwa jika capek saya tidak akan kambuh. Dan ternyata terbukti beberapa kali sakit ini tidak kambuh.

Senin, 30 Maret 2009

untitled

Aku adalah pisau bermata dua yang siap menusukmu dari dua mata sisi yang berbeda.
Aku adalah abu-abu di sela-sela hitam dan putihmu.
Aku adalah racun yang siap menyiksa sebelum membunuh tubuhmu.
Aku adalah tali yang akan menjerat leher hingga putus urat nadimu.

Aku adalah lubang yang siap digali untuk kuburmu.
Aku adalah darah kering yang akan membungkam mulutmu.
Aku adalah belati berkarat yang ingin memelukmu erat.
Aku adalah perdebatan di antara surga dan neraka.

Aku tidak ingin nyawamu, aku tidak ingin deritamu.
Tapi jika kau mau, aku akan mengeksekusimu sepenuh hati.
Karena aku adalah kamu.

Kamis, 26 Maret 2009

March = Maret = Mak Pret

Maret bulan ketiga di tahun 2009, kata orang jawa Maret = Mak Pret (artinya berhenti) jadi kalo pas Januari, Februari hujan masih turun pas Maret pasti berhenti. Tapi beda dengan tahun ini, cuaca aneh kadang hujan kadang panas jadi istilah jawa tadi sudah tidak mempan. Tapi mempan untuk diri saya, saya jadi Mak Pet dari membuat posting tulisan, entah malas atau kenapa tapi bulan ini saya lebih tertarik untuk membaca daripada menulis.

Beberapa buku yang saya pinjam gratis di perpus FISIP menemani hari-hari, dan ternyata benar kata Bung Firman "Reading Is Rock". Saya menemukan dunia baru ketika membaca sambil merokok, mendengarkan mp3, atau sambil pup. Ya, menyenangkan. Saya tidak perlu merasa kesepian ketika tidak ada teman atau pacar. Saya tidak akan mati gaya kalau sedang tidak mengerjakan apa-apa. Intinya saya menikmati kebiasaan baru ini.

Bulan ini saya juga sangat menikmati kesendirian saya. Bekerja, kuliah, ngeband, maen, seneng - seneng tanpa perlu merasa kesepian. Lagian masih bingung mau cari pacar atau cari calon istri. Karena Maret ini Mak Pret, hati saya sepertinya juga mampet.

This is March, so Enjoy Your Motion Life !!

Kamis, 05 Maret 2009

I Cut My Hair For You Mom !

Hari ini, saya memangkas habis rambut saya. Kalian bisa memanggil saya TOMDUL. Tomi Gundul, haha ! Pas tadi pagi saya jenguk mama dirumah sakit, beliau mengelus rambut saya. Saya hanya bisa bercanda dan tersenyum kecil. Begini kira - kira obrolannya :

Saya : "mama sakit, mikirin apa mah ? apa mikirin rambutku mah ?"

beliau menjawab ringan : "bentar lagi dipotong ya le'"

Saya : "haha, nggeh mah. Insya Allah"

Kemudian beliau melanjutkan tidurnya, dan saya menunggu disampingnya sambil terus berharap beliau cepat sembuh. Saya termasuk pria dewasa yang anak mama. Dari dulu beliau selalu memanjakan saya. Kalau mama sakit, saya hanya ingin memanjakan beliau termasuk menuruti perintahnya.

Akhirnya, setelah bekutat dengan berbagai macam pikiran tentang rambut ini. Saya langsung mengayuh sepeda mini ke tukang cukur madura dekat rumah. Sewaktu saya datang, ternyata mati lampu. Kata tukang cukurnya ditunggu saja. Sambil menunggu saya menghisap sebatang rokok untuk menghilangkan penat.

Saya berpikir, jika dalam waktu satu batang ini listrik belum nyala. Saya tidak jadi potong rambut. Ternyata nasib berkata lain. Ketika rokok sudah hampir terbakar di ujung, listrik pun menyala. Dan akhirnya eksekusi berhasil dilaksanakan.Rasanya seperti hujan setahun dibalas panas sehari. Butuh waktu lama memanjangkannya dan cukup semenit untuk memangkasnya. Haha, goodbye kriwil madness ! make your mama proud !

Get well soon mom, i cut my hair for you !