Sabtu, 31 Januari 2009

End Of January

Hell-o, saya akan bercerita seputar pekerjaan di akhir bulan Januari. Penuh dengan peluh dan jatuh bangun. Tapi banyak hikmah yang sama ambil dari sini. Tapi keseluruhan menyenangkan !

Sabtu pagi, saya bangun jam 5 . Mandi, puppy, dan siap - siap berangkat. Jam 5.30 saya berangkat dengan suasana mendung dan dingin karena kemarin dari siang ampe malem hujan begitu deras mengguyur. Dan ketika saya melintasi Jembatan Bacem yang dibawahnya ada Sungai Bengawan Solo, ternyata air sudah membludak. Dalam hati saya berpikir pasti terjadi banjir (lagi). Dan ternyata benar, koran pagi berkata seperti itu. Demikian juga live report langsung dari Miss Priska reporter kantor.

Dan pekerjaan tetap berjalan, buat rundown, prepare talkshow, dll. Sore hari, tiba waktunya saya untuk Live Report acara Indomie Jingle Dare 2 di Alun - Alun Utara Solo. Live Report rencananya dua kali, sore jam 4 dan malam jam setengah 7. Live Report pertama sich lancar dan sempet interview sama VJ Robby dari MTV. Dan live report kedua yang membuat saya berkeringat dingin. Di awali dengan terlambatnya Narasuber dari Indomie yang membuat Live Report molor, kemudian kendala kedua ternyata line telpon ke dari Off Air ke On Air tiba - tiba mati dan putus sama sekali (masalah teknis katanya). Salah satu solusinya adalah saya yang menelpon ke On Air, ternyata HP Flexi kantor pulsanya memasuki masa tenggang dan ga bisa dipake. Untungnya ada salah satu crew dari Global TV yang berbaik hati memberi pinjaman telepon dan akhirnya Live Report berjalan lancar meski molor 1 jam. Thanks God !

Habis live report, ternyata nanggung banget kalau pulang. Akhirnya saya berniat untuk menonton d'masiv yang jadi guest star acara ini. Untung ada Ima aka Bebek teman sekampus yang kerja di EO lokal yang ngurus bagian logistik, alhasil konsumsi bagi saya terjamin di sana. Dan akhirnya saya melihat d'masiv bersama Ima. Well, waktu itu saya adalah anak metal yang hijrah ke pop (sementara) beberapa lagu yang familiar membuat saya sing along tidak jelas. Dipikiran saya waktu itu, saya hanya ingin bersenang - senang ! saya capek dengan rutinitas pekerjaan. Dan ternyata nge-pop sedikit melegakan.

Di perjalanan pulang saya melewati daerah Joyontakan. Banyak warga yang tidur di tenda pengungsian karena rumahnya terendam banjir. Sepanjang jalan sebenarnya sudah kering, tapi mungkin mereka berjaga - jaga jika hujan tiba - tiba datang. Ironis sekali, sebagian orang berteriak kegirangan melihat Rian, dan sebagaian lagi harus kedinginan karena berada di tenda pengungsian. Saya hanya bisa berdoa dengan kondisi dilematis seperti ini. Karena saya juga tidak bisa berbuat apa - apa.

Dan kesimpulannya, akhir Januari yang penuh cerita. Peluh, tawa, tangis, duka ada baiknya kita rasakan bersama. Semoga saya berbahagia dan juga Anda.


2 komentar:

Anonim mengatakan...

iiiaaaaa tom...

selamet lah kemaren ada malaikat penolong dr global tv.. hhe!

Tommi mengatakan...

woo... sapa ini ??

thanks dah, emg untuk banget tuh orang global TV baek banget..

thanks God !!