Sejak akhir oktober sampai sekarang, masih hangat orang ngomongin SIEM. Kalo dilihat dari konten acaranya emang keren sich, entik dan internasional. Tapi kadang bingung aja dengan adanya Syaharani yang penyanyi jazz tapi masuk di etnik ?? Saya merasa ganjil antara musik etnik, kontemporer, jazz, eksperimental,dll. Lebih jelasnya baca ini yang ditulis sama paman Bollie pemasok bir di radio.
Entah dari hati yang paling medalam saya tidak tertarik sama SIEM, mau lihat aja ga pengen. Sejak SIEM 2007 saya juga ga tertarik. Dengan segala pikiran budaya yang mengalir di otak saya, sebenarnya ada niat buat melirik SIEM. Tapi tetep aja susah dan ga bisa tertarik. Oh God ?? kenapa aku bisa ga berbudaya kayak gini ?? Alasan lain tidak tertarik adalah terlalu banyak orang yang membicarakannya jadi menurut otak bodoh ini SIEM rasanya ga etnik tapi mainstream. Nah, lanjut kenapa saya benci SIEM :
1. Diadakan di tempat terbuka di musim hujan kayak gini, kasihan penonton, udah keujanan dan ga jadi liat perform yang mereka tunggu.
2. Gitaris di band saya, ngikut jadi panitia atau volunteer. Jadi dia sibuk, ga bisa dihubungin, ngilang dan kecapekan. Padahal tanggal 2 ini kita dah sepakat recording. Oh bicth, mau record tapi persiapan kurang matang.
Udah itu aja, sampai jumpa di SIEM 2009. semoga masih ada dan sanggup membuat mata saya meliriknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar