Kamis, 18 Desember 2008

Belajar Membunuh

Hello, entah apa makna tulisan ini. Saya tidak ingin membunuh siapa - siapa. Saya tidak ingin melukai siapapun dan saya tidak ingin melukai apapun. Mungkin saya hanya bergumul dengan pikiran konyol saya tentang kehidupan.Ya saya konyol, dan saya saya konyol.

Mungkin kita pernah berperang dengan perasaan kita sendiri, dimana rasa dan perasaan yang tidak kita inginkan malah tiba - tiba datang dengan sendirinya. Otomatis pikiran itu yang akan menyita segala daya dan otak kita.

Sederhananya :
Saya ingin membunuh rasa rindu ini.
Saya ingin membunuh benci ini.
Saya ingin membunuh dengki dan iri hati.
Saya ingin membunuh !

Saya pernah, membunuh cinta yang ada dalam diri ini. Dan tidak langsung mati sebenarnya karena susah sekali untuk langsung melenyapkan begitu saja. Jadi, pelan - pelan saya belajar membunuh. Ya, membunuh perasaan saya sendiri yang tidak saya inginkan. Saat itu ego saya memang sedang berkuasa. Nona Tria menyarankan untuk berteman dengan perasaan. Jangan dilawan. Ya itu benar, ketika berteman dengan perasaan, perasaan itu akan perlahan disadari dengan sendirinya. Tapi ketika saya benar - benar tidak ingin berteman, saya akan membunuhnya. Karena memang tergantung perasaan bagaimana yang kita rasakan.

Jangan sampai kita terbuai dengan lagu D'Massiv yang judulnya Cinta Ini Membunuhku, sangat ironis. Lebih baik membunuh cinta, ketika cinta itu benar - benar tidak bisa dipertahankan. Dan saat berperang dengan perasaan itu adalah saat yang paling menyenangkan.


1 komentar:

Liz mengatakan...

cooooooiii...
Dapet pr lage...
hehe
kerjain yah.