Sabtu, 27 September 2008

Tak mau dewasa atau takut dewasa ??

Sepertinya sudah puluhan kali aku membahas topik ini dengan Ebik dulu, tapi kali ini formatnya beda. Aku pengen lebih riset sendiri. Seorang teman Aneg memberi comment di sebuah blog kalo aku " takut dewasa ". Well, menurutku dia kurang mengenalku. Karena emang kita ga pernah kenal dekat. Tapi makasih buat Aneg, karena dia aku nulis ini. Hahaha,, tapi sudahlah balik lagi soal dewasa. Umurku sekarang 21, dan sekarang masih berantakan, kekanakan dan absurb karena aku tak pernah mau dewasa.

Dari dulu, aku malas sekali menjadi dewasa. Aku tidak takut dewasa, cuma malas! karena yang ada dipikiranku, dewasa itu susah karena harus berpikir matang, pusing karena dipaksa berpikir, harus bijak dan ribet karena mulai dari sikap, penampilan, atau apapun harus matang. Jadi aku lebih memilih jadi orang yang kekanakan, karena kadang menjadi childish sangatlah menyenangkan. Hidup tanpa beban dan ringan. Tapi bukan berarti hidupku tanpa beban, jadi dengan sikap kekanakan itu bisa meringankan beban pikiran, intinya di buat santai ajalah. Bukan bermaksud menghindar, tapi mengantisipasi tepatnya. Karena semakin berat beban, semakin kita tidak bisa berpikir jernih, semakin kacau kondisi yang ada.

Lagipula, menurutku dewasa bukanlah suatu ukuran buat seseorang menjadi lebih baik atau sebaliknya. Dewasa hanyalah sebuah topeng dimana kita berpura - pura berperilaku menjadi orang yang matang. Mungkin bisa lewat make-up, cara bersikap, cara berpenampilan, dll. Karena lebih sering orang menilai kita dari luar saja. Matang dalam sikap dan pemikiran bisa saja disebut dewasa. Tapi apakah kita harus memaksakan diri dengan sebuah kata "dewasa" ?.

Buatku saat ini, lebih bijak jika berpikir sejalan dengan kondisi yang ada tanpa menambahkan beban dengan mengejar label dewasa. Karena orang tidak akan menilai kita baik atau buruk lewat label dewasa saja.

" aku tak pernah mau dewasa "
" bisa dewasa sepertimu aku tak mau! "
terinspirasi dari Puppen " Atur Aku " yang kemudian di cover oleh Burgerkill.

1 komentar:

joanne dama mengatakan...

hahaha..

kadang2 pemikiranku seperti anda tom!


hmm..


tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan!haha