Senin, 01 September 2008

Sehari Sebelum Puasa

Hari Minggu kemarin, sehari sebelum puasa aku menjalani hidup seperti biasa (memang liburanku tidak pernah berkesan). Bangun subuh sekitar jam 4 pagi dan nyampe radio jam 5. Dan pekerjaan dimulai. Disela - sela bekerja aku melepas rinduku kepada Bu Sri penjual nasi sayur di deket radio. Nasi pecel, telur goreng dan sebatang Jarum Super jadi pelepas nafsu sebelum puasa. Habis kerja, adalah waktu yang aku tunggu. Sekitar setengah satu aku merindukan Dji Sam Soe, jadilah langkahku menuju warung Bu Porno. Semoga rokok tadi adalah rokok terakhirku.

Jam 1an aku langsung bergegas menuju tempat tinggal wanita itu, kita pergi membeli juz dan makan siang di tempat kesukaannya. Walaupun sebenarnya dia ga makan, katanya sudah menyimpan opor ayam di tempat tinggalnya. Habis makan, kita bingung mau kemana. Dan kota kecil tempat tinggalku adalah jawabnya. Ya, kita menuju Sukoharjo. Perjalanan yang panjang menjadi cukup menyenangkan karena dipenuhi obrolan. Sampai dirumah, kita istirahat sebentar dan kemudian keluar.

Sawah, tempat yang kita tuju. Tamasya ala desa tepatnya. Kita melihat bentangan sawah nan hijau, membau aroma jerami yang masih basah. Dan bercanda di sepanjang jalan. Tak terasa mendung menggantung, aroma sebelum hujan dan bau tanah ketika hujan sangat natural dan menyenangkan. Kita tidak berteduh dan memilih menikmati hujan yang sudah lama tidak turun. Puas berkeliling sawah, makam Mbahku tujuan berikutnya. Aku berniat untuk Nyadran sebelum puasa. Wanita itu meluangkan hatinya untuk menunggu aku yang mendoakan Mbahku. Habis itu kita mengahabiskan sore di ruang tamu rumahku. Aku kemudian mengantarnya pulang..

Hari yang menyenangkan, selamat menjalankan ibadah puasa.

1 komentar:

ebik dei mengatakan...

Lebaran masi jauh kq suda menyimpan opor ayam??minta q aj.kasi dah..haha